OTOMOTIFNET - Tampilan
Honda Blade tergolong sangat sporti, karena desain terinspirasi dari
superbike Honda, CBR 1000RR. Bicara performa pun cukup mengagumkan,
terbukti di balap Tanah Air mulai sering tampil di podium.
Namun dalam kondisi standar, ternyata lajunya kurang bisa memenuhi hasrat pemakainya yang kebanyakan kawula muda. Seperti diungkap salah satu pemilik bernama Boze, “Tenaganya kurang galak.” Sama juga disampaikan motormania pemilik Blade di email Mr. Testo (mr.testo10@gmail.com) dan wall facebook (Tester Otomotif).
Nah agar performa sesuai sama penampilan, pria yang tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jakut, mengupgrade performa mesinnya. Biar hasilnya sesuai harapan, diserahkan pada salah satu mekanik yang cukup terkenal di dunia balap, yaitu Deny Manshur.
Biasa mengoprek besutan balap, mekanik dari bengkel Clinic Motor (CM) ini dengan mudahnya menaikkan kemampuan mesin. Tercatat dalam kondisi standar hanya 6,6 dk/7.000 rpm dan torsi 5,54 Nm/5.400 rpm, setelah dimodif jadi 11,7 dk/8.800 rpm dan 10,12 Nm/7.200 rpm. Pengukuran pakai dynamometer Dyno Jet tipe 250i.
Artinya naik sebesar 5,1 dk dan 4,58 Nm. Menariknya dana yang dibutuhkan tergolong bersahabat, jika ditotal hanya berkisar Rp 1.624.000! Apa saja sih ubahannya? Yuk dibongkar!
Namun dalam kondisi standar, ternyata lajunya kurang bisa memenuhi hasrat pemakainya yang kebanyakan kawula muda. Seperti diungkap salah satu pemilik bernama Boze, “Tenaganya kurang galak.” Sama juga disampaikan motormania pemilik Blade di email Mr. Testo (mr.testo10@gmail.com) dan wall facebook (Tester Otomotif).
Nah agar performa sesuai sama penampilan, pria yang tinggal di kawasan Tanjung Priok, Jakut, mengupgrade performa mesinnya. Biar hasilnya sesuai harapan, diserahkan pada salah satu mekanik yang cukup terkenal di dunia balap, yaitu Deny Manshur.
Biasa mengoprek besutan balap, mekanik dari bengkel Clinic Motor (CM) ini dengan mudahnya menaikkan kemampuan mesin. Tercatat dalam kondisi standar hanya 6,6 dk/7.000 rpm dan torsi 5,54 Nm/5.400 rpm, setelah dimodif jadi 11,7 dk/8.800 rpm dan 10,12 Nm/7.200 rpm. Pengukuran pakai dynamometer Dyno Jet tipe 250i.
Artinya naik sebesar 5,1 dk dan 4,58 Nm. Menariknya dana yang dibutuhkan tergolong bersahabat, jika ditotal hanya berkisar Rp 1.624.000! Apa saja sih ubahannya? Yuk dibongkar!
Pelepas Gas Buang Pakai Rancangan DD Knalpot |
Klep Pakai Sonic, Dipilih karena batang lebih panjang |
Blok Silinder & Piston
Menaikkan kapasitas silinder menjadi pekerjaan pertama. Piston standar berdiameter 50 mm diganti pakai milik Kawasaki Kaze (53 mm), sehingga volumenya jadi 122,6 cc. Pemasangan mesti mengganti boring.
“Puncak piston dipapas 1 mm dan coakan klep diperdalam 3 mm agar tak benturan sama klep,” ujar mekanik disapa Komeng ini. Kompresi dipatok 11,7:1, jadi minimal pakai Pertamax.
Kepala Silinder
Diubah demi memperbanyak dan memperlancar bahan bakar ke ruang bakar. Caranya cukup menghaluskan saluran inlet dan exhaust. Oh iya, karburator tetap pakai bawaan motor namun pakai filter aftermarket.
Noken As & Klep
Lift dinaikkan dengan memapas bagian pantat sebanyak 1,5 mm, lalu durasi dibikin 268ยบ. Pasangannya pakai klep Honda Sonic yang payungnya diperkecil jadi 26 dan 22 mm. “Dipilih karena tangkainya panjang, sehingga meski kem dipapas setelan klep standar bisa dipakai,” lanjut mekanik yang masih melajang ini. Lalu per klep pakai milik Suzuki Smash yang menurutnya lebih keras dan panjang.
Knalpot
Biar plong pakai tipe freeflow. “Buatan DD Knalpot, rancangannya sesuai karakter mesin yang bertenaga di putaran menengah ke atas,” lanjut mekanik yang bengkelnya bermarkas di Jl. Squadron No.14, Halim, Jaktim.
Pengapian
Ubahan pada bagian ini sangat simpel, hanya pakai CDI aftermarket yang timingnya lebih advance.
Menaikkan kapasitas silinder menjadi pekerjaan pertama. Piston standar berdiameter 50 mm diganti pakai milik Kawasaki Kaze (53 mm), sehingga volumenya jadi 122,6 cc. Pemasangan mesti mengganti boring.
“Puncak piston dipapas 1 mm dan coakan klep diperdalam 3 mm agar tak benturan sama klep,” ujar mekanik disapa Komeng ini. Kompresi dipatok 11,7:1, jadi minimal pakai Pertamax.
Kepala Silinder
Diubah demi memperbanyak dan memperlancar bahan bakar ke ruang bakar. Caranya cukup menghaluskan saluran inlet dan exhaust. Oh iya, karburator tetap pakai bawaan motor namun pakai filter aftermarket.
Noken As & Klep
Lift dinaikkan dengan memapas bagian pantat sebanyak 1,5 mm, lalu durasi dibikin 268ยบ. Pasangannya pakai klep Honda Sonic yang payungnya diperkecil jadi 26 dan 22 mm. “Dipilih karena tangkainya panjang, sehingga meski kem dipapas setelan klep standar bisa dipakai,” lanjut mekanik yang masih melajang ini. Lalu per klep pakai milik Suzuki Smash yang menurutnya lebih keras dan panjang.
Knalpot
Biar plong pakai tipe freeflow. “Buatan DD Knalpot, rancangannya sesuai karakter mesin yang bertenaga di putaran menengah ke atas,” lanjut mekanik yang bengkelnya bermarkas di Jl. Squadron No.14, Halim, Jaktim.
Pengapian
Ubahan pada bagian ini sangat simpel, hanya pakai CDI aftermarket yang timingnya lebih advance.
Sumber: www.motor.otomotifnet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar