Piston untuk menaikkan kompresi. Setang seher buat naik stroke kelas standaran
Apa saja komponen yang dianggap setara racing itu? Yuk dibahas.
Seher Lebih Jenong
Piston atau seher Suzuki Smash standarnya punya diameter 53,5 mm. Ukuran ini sama dengan diameter seher Suzuki Shogun 110, Shogun 125, Spin 125, Skywave dan Skydrive.
Namun seher Smash memiliki perbedaan. Yaitu kepala seher lebih jenong. “Sehingga bisa meningkatkan rasio kompresi jika dipasang di bebek atau matic Suzuki lainnya,” jelas Feriandi, mantan mekanik bengkel resmi Kymco yang kini buka bengkel khusus matic itu.
Enaknya tidak perlu mengubah apapun. “Bahkan ring seher bisa menggunakan motor Suzuki yang mau ganti seher Smash,” jelas Fery yang kerap menggunakan piston Smash untuk bore up juga.
Seher Smash juga bisa dipakai di Yamaha Mio bore up. Namun lubang pen di seher Smash harus dibesarkan. Sebanya lubang pen piston Smash hanya 14 mm. Sementara punya Mio 15 mm. Bisa dikerjakan oleh tukang bubut.
Pakai seher Smash adalah cara hemat untuk bore up Mio. Karena masih bisa menggunakan boring standar. Juga untuk Mio yang mau turun di kelas MP7 atau matic standar tune up 130 cc MotoPrix. Kalau menggunakan seher standar Smash, volumenya jadi 130,09 cc.
Per Klep
Sebelum per Jepang diluncurkan Akutagawa San lewat AHRS, pegas katup Smash paling populer. Karena ukurannya pendek namun bisa dipakai untuk kem lift tinggi. Lebih enak lagi tidak mudah putus karena orisininal Suzuki.
Kalau mau lebih keras bisa dipadukan dengan per klep kecilnya. Dipasang di dalam per klep Smash yang besar itu. Atau bisa aplikasi per klep kecil milik Honda Grand yang dipotong. Atau per kecil Honda Sonic.
Sekarang walau per klep Jepang sudah populer, masih banyak yang memanfaatkan per Smash. Karena harganya murah meriah dan gampang dijumpai di toko onderdil motor biasa.
Kini per klep Smash banyak dipakai mekanik balap liar. Atau mekanik pinggir jalan yang memikirkan dana tidak boleh membengkak.
Per klep Smash, Bisa lift tinggi(kiri). Per kopling, diameter terluar lebih besar, bikin cengkraman lebih keras dan kuat(kanan).
Sekarang per kopling banyak bermunculan versi racing. Bahkan ada pula rumah kopling 6 pegas yang katanya tekanannya lebih merata. Dipasang di Honda Blade atau Yamaha Jupiter.
Namun tidak membuat per kopling Smash surut dari peredaran balap nasional. Beberapa tim masih percaya per kopling Smash lebih mantap.
Seperti yang dilakukan Mletis, mekanik Yamaha Tri Jaya Yamalube. “Per Smash masih asli karena komponen OEM. Dipastikan lebih kuat dan tahan lama,” jelas Mletis yang punya nama lengkap Haris Sakti itu.
Selain Mletis, yang menggunakan per kopling Smash yaitu Ucup dari Joko Racing Team, Bangka. Katanya diameter per terluar 18,5 mm. Bandingkan dengan per Jupiter yang hanya 15 mm. Sehingga per Smash lebih kuat dan keras.
Setang Seher
Setang seher Suzuki Smash lebih pendek. Banyak dimanfaatkan untuk motor-motor balap liar. Bisa untuk menaikkan stroke atau langkah seher, tapi tidak menggunakan paking blok silinder yang tebal.
Banyak dipakai di kelas standaran matic. Terutama yang menggunakan Suzuki Spin atau Skydrive. Ukuran lubang big end sama. Otomatis bisa dipakai di kruk as matic Suzuki.
Menggunakan setang seher Smash, bisa mencuri stroke sampai 10 mm. Misalnya standarnya Spin 55,2 mm. Bisa naik jadi 65,2 mm. Cukup menggunakan pen stroke 5 mm buatan Kawahara atau CLD. Tapi, pen stroke yang dipakai juga masih kepunyaan Smash.
Dibarengi dengan penggunaan seher CBR 150R oversize 200 berukuran 65,5 mm yang punya lubang pen seher 15 mm. Untuk itu, lubang pen seher di setang piston Smash harus dibesarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar